Hana Fahira (15) XI IPS 2
PENERAPAN TURUNAN:
KEMONOTONAN, INTERVAL FUNGSI NAIK/TURUN, KECEKUNGAN & UJI TURUNAN KEDUA
Definisi 1
Misalkan fungsi f terdefinisi pada interval I.
- Fungsi f dikatakan naik (increasing) pada I jika untuk setiap pasangan bilangan x1 dan x2 di I berlaku: jika x1 < x2, maka f(x1) < f(x2).
- fungsi f dikatakan turun (decreasing) pada I jika untuk setiap pasangan bilangan x1 dan x2 di I berlaku: jika x1 < x2, maka f(x1) > f(x2).
- fungsi f dikatakan monoton ketat (strictly monotonic) pada I jika f naik saja atau turun saja pada I.
- Jika f ' (x) > 0 untuk setiap titik dalam x di I, maka f naik pada I.
- Jika f ' (x) < 0 untuk setiap titik dalam x di I, maka f turun pada I.
Tentukanlah interval yang membuat fungsi f(x) = x 3 − 12x + 1 naik atau turun!
Kurva biru: grafik fungsi f.
Sebagai tambahan untuk menguji kecekungan, turunan kedua dapat digunakan untuk untuk melakukan pengujian terhadap maksimum dan minimum lokal. Pengujian ini berdasarkan fakta bahwa jika suatu grafik fungsi f cekung ke atas pada selang buka yang memuat c, dan f ’(c) = 0, maka f(c) haruslah minimum lokal f. Demikian juga, jika grafik suatu fungsi f cekung ke bawah pada selang buka yang memuat c, dan f ’(c) = 0, maka f(c) haruslah maksimum lokal f. Perhatikan gambar di bawah ini.
Teorema Uji Turunan Kedua
Misalkan f fungsi kontinu sedemikian sehingga f ’(c) = 0 dan turunan keduanya ada pada selang buka yang memuat c.
- Jika f ”(c) > 0, maka f memiliki minimum lokal pada (c, f(c)).
- Jika f ”(c) < 0, maka f memiliki maksimum lokal pada (c, f(c)).
Jika f ”(c) = 0, maka pengujiannya gagal, atau dengan kata lain, f mungkin memiliki maksimum lokal, minimum lokal, atau tidak memiliki keduannya. Pada kasus ini, kita harus menggunakan Uji Turunan Pertama.
Pembuktian Jika f ’(c) = 0 dan f ”(c) > 0, maka ada selang buka I yang memuat c sedemikian sehingga
untuk semua x ≠ c dalam I. Jika x < c, maka f ’(x) < 0. Demikian juga, jika x > c, maka x – c > 0 dan f ’(x) > 0. Jadi, f ’(x) berubah dari negatif menjadi positif pada c, dan berdasarkan Uji Turunan Pertama, f(c) merupakan minimum lokal f. Pembuktian kasus kedua serupa dengan pembuktian kasus pertama tersebut.
Contoh: Menggunakan Uji Turunan Kedua
Tentukan ekstrim lokal
Pembahasan Pertama kita tentukan turunan pertama fungsi tersebut.
Berdasarkan turunan ini, kita dapat melihat bahwa hanya x = –1, 0, dan 1 yang menjadi nilai kritis f. Dengan menemukan turunan keduanya
kita dapat menerapkan Uji Turunan Kedua seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut.
Titik | (–1, –2) | (0, 0) | (1, 2) |
Tanda f ”(x) | f ”( –1) > 0 | f ”(0) = 0 | f ”(1) < 0 |
Kesimpulan | Minimum lokal | Uji gagal | Maksimum lokal |
Karena Uji Turunan Kedua gagal pada (0, 0), kita dapat menggunakan Uji Turunan Pertama dan melihat bahwa f naik dari kiri ke kanan x = 0. Sehingga, (0, 0) bukanlah minimum lokal ataupun maksimum lokal. Grafik f tersebut ditunjukkan oleh gambar berikut.
Varberg, D., Purcell, E., Rigdon, S., Calculus, 9th ed., Pearson, 2006.
No comments:
Post a Comment